Widget HTML Atas

Gili Meno - Surga yang Tersembunyi di Balik Populeritas Gili Trawangan

Gili berarti ‘pulau kecil’ dan Gili Meno merupakan pulau terkecil di antara pulau-pulau disekitarnya. Meskipun demikian, di pulau yang tak seberapa luasnya ini, terdapat pesona alam yang siap membuai dan melenakan setiap pengunjungnya.

Gili Meno


Berlayar membelah ombak biru dengan sebuah perahu, bergerak lambat mendekati garis pantai berpasir putih menuju pelabuhan di Gili Meno.

Gili Meno adalah bagian dari tiga gugusan pulau kecil di barat laut Lombok. Ketiga pulau itu adalah Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Terletak ditengah-tengah kepulauan, Gili Meno, belum berkembang menjadi tujuan wisata yang ramai dan populer seperti dua saudaranya yang lain.


Namun justru karena hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk mereka yang memang jenuh dan merasa sumpek terhadap kebisingan dan hiruk pikuknya keramaian serta ingin mencari ketenangan dan kedamaian, yang ditemani dengan suasana alam pantai yang berpasir putih bersih dan menikmati indahnya sinar mentari senja yang perlahan mulai tenggelam berganti dengan sinar rembulan yang sejuk dipandangan mata.

Dengan daya tarik pulau yang masih perawan, yang memiliki titik-titik snorkeling dan menyelam yang fantastis, siapa yang tidak langsung tertarik dan merasakan sensasinya, menyelam dan snorkeling serta menikmati sunset dengan tenang jauh dari keramaian. 

 Dan jika beruntung, saat menyelam di Gili Meno, kita dapat bertemu dengan Penyu Belimbing dan Penyu Sisik yang banyak terdapat di sekitar pulau. 

Di Gili ini juga terdapat tempat penangkaran penyu yang dikelola oleh Buolong. Gili yang dekat dengan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik ini kerap dijadikan tempat persinggahan satwa liar yang bermigrasi melewati Bali dan Lombok.

Touch Mahamaya’s Swimming Pool - Rasakan kesegaran air kolam renang Mahamaya dengan fitur teknologi yang dikembangkan NASA untuk mengoksidasi air agar lebih jernih dan bebas bahan kimia.

Gili Meno - Surga yang Tersembunyi di Balik Populeritas Gili Trawangan

Tidak sabar rasanya ingin cepat bergegas melompat ke luar perahu dan menapakkan kaki di pantai yang berpasir putih, ketika sampai di Pulau ini. 

Di sekeliling tampak beberapa restoran dan resor, menghabiskan hari yang indah dengan menikmati suasana pantai hingga matahari terbenam.

Dan yang lebih menenangkannya lagi, kita tidak akan menemukan mobil atau sepeda motor di Gili Meno ini, karena satu-satunya suara motor yang terdengar hanyalah suara mesin perahu yang mengantarkan kita ke sini. 

Bepergian dan mengelilingi pulau ini, penduduk dan wisatawan menggunakan kereta kuda yang disebut ‘cidomo’. Tentunya dengan biaya yang telah ditetapkan, sehingga tidak perlu tawar-menawar lagi. 

Menyusuri jalan ke resor dengan cidomo itu sendiri merupakan petualangan kecil yang cukup mengesankan.

Salah satu resor yang cukup terkenal dipulau ini adalah Mahamaya, dimana terdapat kolam renang yang menyegarkan karena memiliki fitur teknologi yang dikembangkan NASA untuk mengoksidasi air agar lebih jernih dan bebas bahan kimia. 

Nama Maya yang dipilih untuk resor ini, ternyata berasal dari nama anak perempuan pemilik resor. Ali, si pemilik resor ini, berasal dari Inggris dan telah tinggal di Gili Meno bersama suaminya, Hamzar, dan saudara laki-lakinya, David.

Sejak tahun 2012 lalu mereka telah berkomitmen untuk membangun sebuah resor yang ramah lingkungan dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan yang berlibur ke Indonesia. 

Sejak saat itu, resor ini dikenal tidak hanya di Gili Meno atau di Kepulauan Gili namun di seluruh Lombok sebagai salah satu tujuan utama para wisatawan yang ingin bermalam di Gili Meno.

Resor, ini memiliki dua vila, yakni ‘Villa Candy’ yang sesuai untuk mereka yang memiliki hobi menyantap makanan yang manis-manis. 

Jarak antara vila dengan pantai hanyalah beberapa langkah saja sehingga sangat cocok untuk mereka yang ingin menyusuri pantai dan beristirahat hanya dengan berjalan kaki saja, tanpa harus menghabiskan banyak waktu diperjalanan.

Di pantai yang terpencil ini, kita dapat menikmati pemandangan ke laut lepas hingga ke Gili Trawangan. Rasanya seperti memiliki pantai pribadi berhiaskan beberapa perahu nelayan yang sedang melaut.

Mahamaya sendiri berarti ‘Surga Utama’ dalam bahasa lokal. Dan suasana itu dapat kita rasakan saat menyaksikan keindahan matahari terbenam di Gili Meno. 

Pemandangan matahari terbenam di Gili Meno, akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Langit akan dipenuhi cahaya mentari senja yang penuh warna. 

Temukan tempat yang tepat dan nyaman untuk menikmatinya. Anda bisa memilih salah satu restoran yang ada di sekitar pelabuhan untuk mendapat titik pandang yang cukup luas. 

Dan saat hari mulai gelap, deretan meja di pantai berhiaskan cahaya lilin dan lentera-lentera yang digantungkan di pohon mulai bermunculan.


Gili Meno - Surga yang Tersembunyi di Balik Populeritas Gili Trawangan  

Bersama dengan suasana senja yang beralih ke malam berhiaskan bintang-bintang di langit, tempat itu akan memberikan pengalaman santap malam yang tak terlupakan. 

Pemilik resor pun bercerita bahwa karena keindahannya, lokasi ini sering dipilih oleh para pria sebagai tempat untuk meminang kekasih hati mereka.

Hamzar suami pemilik resor adalah kepala koki di Mahamaya Resor ini. Masakan andalan resor ini adalah sate ayam dan cheesecake lemon sebagai hidangan penutup. 

Menu yang disajikan merupakan menu Indonesia yang diolah ulang oleh Hamzar menggunakan gaya dan ciri khas pribadi yang diperoleh dari pengalaman kuliner internasional nya.

Sungguh, siapa saja akan merindukan perjalanan ini. Dengan daya tarik Gili Meno dan segala ketenangannya membuat siapa saja ingin kembali lagi kesini, untuk sekali lagi merasakan sensasi yang sungguh sulit untuk dilupakan. Happy Traveling!

Posting Komentar untuk "Gili Meno - Surga yang Tersembunyi di Balik Populeritas Gili Trawangan"