Widget HTML Atas

Tradisi Liburan Termahal dari Seluruh Dunia

Di Indonesia, liburan dan serta perayaan hari-hari besar terutama hari besar Islam - Hari Raya Idul Fitri adalah merupakan liburan dan perayaan yang cukup menghabiskan banyak anggaran dan bukanlah suatu hal yang baru. 

Tradisi Liburan Termahal di Dunia


Rata-rata orang Indonesia menghabiskan hampir 5 sampai 10 juta pada liburan setiap liburan hari besar Islam, dimana sebagian besarnya dihabiskan di perjalanan (Mudik Lebaran) dan makanan.

Tapi liburan perayaan hari besar Natal, di berbagai negara - atau liburan tahun baru dan dari berbagai macam liburan di seluruh dunia seperti liburan musim dingin dan liburan musim panas - menghabiskan biaya yang tidak kalah besarnya.

Dari ide perayaan hari besar Natal yang aneh (unik) untuk makan malam, minuman tradisional untuk Malam Tahun Baru, dan sebagainya.

Inilah daftar anggaran terbesar yang dikeluarkan sejumlah orang dalam menghabiskan liburan-liburan dan tradisi-tradisi perayaan hari besar mereka.

Tradisi Liburan Termahal dari Seluruh DuniaByronD / Getty Images

Inggris - Bertukar Kartu Ucapan


Tradisi bertukar kartu ucapan liburan perayaan hari-hari besar seperti kartu ucapan natal, tahun baru, serta liburan-liburan musim dingin, liburan musim panas dan sebagainya di Eropa telah ada sejak tahun 1400-an.

Orang-orang Eropa membeli, menjual dan menukar kartu ucapan liburan, kartu ucapan Natal dan sebagainya adalah kebiasaan yang dibuat untuk Sir Henry Cole di London pada tahun 1843.

Hari ini, kita akan menemukan bahwa kartu ucapan liburan adalah salah satu tradisi liburan natal, tahun baru yang paling dikenal secara universal, dengan 1,3 miliar kartu Natal terjual setiap tahunnya di Amerika Serikat, menurut Hallmark.

Perusahaan pembuat kartu ucapan liburan ini membuat orang menghabiskan lebih banyak anggaran lagi pada liburan ketika mereka mencetak kartu Hanukkah pertamanya di tahun 1940-an dan kartu Kwanzaa pertamanya pada tahun 1992.

Biaya yang dikeluarkan: 10.000 sampai 130.000 rupiah per kartu.

Namibia, Afrika Selatan, Zimbabwe dan Botswana - Mengkonsumsi Cacing Mopane


Cacing mopane sebenarnya adalah ulat ngengat kaisar. Pada Hari Natal di seluruh Afrika Selatan, mereka menjadikan salah satu resep liburan unik di dunia untuk makan malamnya adalah mengkonsumsi Cacing Mopane atau Ngegat Kaisar.

Gemuk dan berduri, hewan yang menyeramkan ini bisa tumbuh besar seukuran jari manusia. Mereka kaya akan vitamin, mineral dan yang terpenting, protein.

Di wilayah Afrika dimana makanan bergizi secara historis sangat langka pada bulan Desember, berpesta dengan panen cacing mopane lokal memang suatu hal yang biasa disana yang pada akhirnya menjadi tradisi liburan mereka.

Biaya yang dikeluarkan: 150.000 rupiah untuk 30 ekor cacing.

Jepang - KFC Fried Chicken Natal


Di negara Barat, unggas seperti ayam kalkun, angsa atau bebek merupakan bahan makan malam natal mereka yang sudah menjadi tradisi bagi orang-orang Barat.

Di Amerika atapun di belahan Eropa, Ayam Goreng bukanlah suatu tradisi makan malam Natal mereka, kecuali jika Anda berada di Jepang, di mana 3,6 juta orang Jepang menghabiskan liburan malam natal mereka di KFC.

Waralaba KFC pertama di Jepang yang memulai tradisi menyajikan "ember" ayam pada Natal tahun 1970. 

Tim pemasaran KFC membuat tradisi nasional pada tahun 1974. Empat dekade kemudian, tradisi Natal Jepang yang paling terkenal termasuk pesta ayam dari sebuah rantai makanan cepat saji Amerika.

Sepertiga dari seluruh pendapatan KFC tahunan di Jepang sekarang berasal dari penjualan paket barel Natal mereka.

Biaya yang dikeluarkan: 500.000 hingga 1.000.000 rupiah per keluarga.

Jerman


1. Pohon Natal


Merayakan kembalinya hari-hari yang panjang dan cerah setelah titik balik matahari musim dingin dengan membawa tanaman hijau di dalam rumah dapat ditelusuri kembali ke orang-orang Mesir kuno.

Pohon Natal modern, bagaimanapun juga, dimulai dengan orang-orang Kristen yang saleh di Jerman abad ke-16. Hari ini, tradisi menghadirkan pohon natal dirumah telah menjadi fenomena global, yang mana sampai saat ini tidak diketahui hubungan Natal dengan pohon natal.

Entah itu pohon cemara tradisional Norwegia di Inggris Raya, pohon cemara di Ukraina atau bahkan pohon pinus yang diimpor di Greenland di mana terlalu dingin bagi pohon asli untuk tumbuh.

Perayaan Natal berpusat di sekitar pohon di sebagian besar dunia natal. Di Amerika Serikat, orang menghabiskan 26 miliar rupiah untuk 27,4 juta pohon natal.

Untuk Indonesia sendiri, berapa jumlah pastinya tidak diketahui, karena kristen sendiri bukanlah agama mayoritas di negeri ini.

Biaya yang dikeluarkan: 1 juta rupiah untuk pohon sungguhan dan 2 juta rupiah untuk pohon buatan.

2. Dekorasi Natal


Selain banyak menghabiskan anggaran untuk setiap perayaan liburan natalnya di pohon natal, Jerman juga merupakan tempat kelahiran salah satu tradisi Natal keluarga tercinta di musim ini yakni mendekorasi untuk liburan natal.

Dimulai dengan lilin yang menyala, yang merupakan perbedaan dramatis dari hiasan, tongkat permen, lampu Natal dan mistletoe yang begitu populer saat ini.

Pada 1600-an, orang-orang Amerika pada awal nya melarang dan menjauhi tradisi mendekorasi Natal, namun seiring suasana hati negara ini mulai mendekorasi liburan natal mereka yang dimulai pada 1800-an, begitu juga dengan rumah-rumah mereka.

Biaya yang dikeluarkan: 1juta

USA - Amerika Serikat


1. Black Friday Shopping


Di Amerika Serikat, setiap liburan akhir tahun setelah perayaan hari Thanksgiving, dimana ada hari yang dimanfaatkan sebagai hari Shopping Nasional, yang mana hari itu dikenal dengan Black Friday.

Hari dimana penjual menarik pelanggannya dengan mengadakan diskon besar-besaran terhadap semua produk yang mereka jual, termasuk didalamnya produk elektronik, makanan, jasa dan sebagainya.

Black Friday sendiri sebenarnya merupakan hari cuci gudang bagi pedagan atau penjual dengan mengkalkulasi keuntungan yang didapat selama satu tahun, sehingga didapatkan harga yang pas untuk diadakan diskon besar-besaran sebagai cara menarik pelanggan dan juga sebagai cara dalam menghabiskan produk pada tahun bersangkutan.

Black Friday juga merupakan hari dimana para konsumen di Amerika memanfaatkannya sebagai hari belanja mereka untuk mendapatkan barang-barang yang mereka inginkan dengan harga yang sangat murah sekali.

Black Friday sendri bermula pada tahun 1960-an, dimana pada waktu itu di Philadelphia saat itu banjir dengan para wisatawan yang datang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola amerika klasik antara Angkatan Darat dengan Angkatan Laut Amerika.

Para pedagang di Philadelphia pada saat itu memanfaatkan moment atas banyaknya wisatawan yang datang ke kota mereka dengan memberikan diskon besar-besaran untuk menyambut perayaan Natal dan menemukan hadiah natal unik mereka.

Tradisi ini berlanjut dan menyebar hampir keseluruh negeri dan berubah hingga menjadi seperti sekarang, yakni tradisi memanjakan diri lebih dari setengah populasi Amerika Serikat dengan melakukan ritual belanja tahunan.

Biaya yang dikeluarkan: 9.659.000 per orang untuk tahun 2017 ini.

2. Berfoto dengan Santa Claus


Gambar awal St. Nicholas di tahun 1500-an menggambarkan ikon Natal sebagai santo yang dilindungi, bukan pembawa mainan yang ceria.

Dan hingga saat ini tidak dapat diketahui hubungan antara Santa Klaus, Pohon Natal dan pernak-pernik natal lainnya yang ada hubungannya dengan perayaan natal. 

Yang mana Natal yang dianggap sebagai perayaan hari kelahiran Yesus sendiri masih menjadi perdebatan, karena tidak ada satu bukti yang kongkrit yang dapat menguatkan pendapat itu.

Pada tahun 1800-an, Bapa Natal mulai terlihat lebih seperti Santa Claus yang kita kenal sekarang, tapi dalam salah satu fakta Natal yang diketahui oleh sejarah, ada hal lain yang terjadi akan hal itu, yakni Fotografi yang datang di zaman setelahnya menjadikan pangsa pasar tertentu dalam menghasilkan Dollar.

Santas mulai muncul di toko serba ada dan di Mall-mall, dan berfoto dengan Santa telah menjadi hal yang menggila di Amerika Serikat.

Biaya: 300.000 sampai 600.000 rupiah sekali foto.

China - Petasan


Dari tarian singa dan kepala naga hiasan yang dikenakan para penari barongsai dalam pakaian berwarna kuning cerah dan merah, Tahun Baru Imlek adalah festival yang tak tertandingi karena pemandangan dan juga suaranya.

Suara-suara itu mencakup dengan suara musik barongsai yang menggelegar disertai dengan petasan dan kembang api yang meledak.

Perayaan petasan, pop dan bang di tahun baru imlek terjadi di mana-mana, mulai dari New York City sampai Beijing, Bangka Belitung sampai shanghai.

Masyarakat China percaya bahwa suara bising yang dikeluarkan diperayaan tahun baru Imlek serta lampu-lampu lampion yang terang tersebut akan mengusir setan di tahun yang akan datang.

Dan juga meyakini bahwa warna merah serta meriah dan bunyi-bunyian yang berisik itu akan membawa keberuntungan bagi mereka.

Biaya yang dikeluarkan: 1.300.000 per 1.000 karton pesatan.


Perancis - Champagne Toasts Malam Tahun Baru


Goût de Diamants merupakan Champagne termahal didunia yakni seharga 2 juta Dollar atau sekitar 26 Miliar Rupiah.

Namun bukan berarti orang Perancis merayakan tahun barunya dengan melakukan Champagne Toasts dengan sebotol Goût de Diamants, tapi dengan sebotol bubbly dan beberapa roti malam tahun baru.

Berdasarkan definisinya Champagne itu pasti berasal dari Prancis, dan menurut orang Perancis, jika ada yang meminum sebotol Champagne yang tidak diproduksi di Prancis, maka itu disebut anggur bersoda.

Pada tahun 1800-an, dua hal terjadi terjadi di Perancis, liburan Natal dan tahun barunya bergeser dari ritual keagamaan berubah ke arah lebih sekuler, dan harga Champagne yang dulu hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya di Eropa karena mahalnya perlahan berubah menjadi lebih terjangkau dan dapat dinikmati oleh masyarakat Eropa.

Biaya yang dikeluarkan: 150.000 rupiah lebih untuk segelasnya.

Posting Komentar untuk "Tradisi Liburan Termahal dari Seluruh Dunia"